Kamis, 26 Desember 2013

Pulang, Aku Suka Padanya

Pernah suatu hari aku berjalan pulang. Entah kenapa hari itu aku lebih memilih berjalan dari pada mengendarai motorku. Masih teringat pula pertanyaan seorang adik perempuan yang tadi malam kubonceng di belakang. "Kenapa lewat jalan ini kak? Kan lebih dekat jalan yang tadi" tanyanya padaku. Kujawab, "Aku lebih suka berkeliling dulu sebelum pulang. Jika ada dua jalan pulang yang diberikan padaku, maka aku akan memilih jalan yang jauh". Tak puas, perempuan berjilbab coklat itu lantas bertanya kembali, "Lho kenapa kak? Gak kasihan ama bensinnya?". Aku tersenyum, meski ia tak melihatnya, "Entah mengapa aku suka, aku suka menikmati perjalanan pulang".

Aku merasa, sepertinya jawabanku tadi tidak membuatnya puas. Seakan ada nafas yang tergantung pada dirinya. "Aku suka mengamati keramaian jalan. Mobil-mobil dan motor-motor itu, para penyebrang jalan, para penumpang yang menunggu jemputan, para penjual di pinggir jalan, sampai jikala hujan aku senang walaupun hanya sekadar melihat dari jauh apabila para bocah-bocah kecil seperti disana berlarian sambil memegang payung yang tak dipakainya". Entah ia tersenyum di punggungku atau hanya sekedar menghela napas pelan seakan setuju. Aku hanya merasakan sisi tubuhnya yang hangat.

Entah sejak kapan aku menyukai kebiasaan ini. Sejenak memperlambat langkahku pulang untuk sekadar menikmati sebuah perjalanan kembali. Pernah, iya pernah, aku membeli batagor di pinggir jalan. Hanya untuk sekedar duduk dan melayangkan pandangan. Pada muka jalan, pada kendaraan yang banyak berlalu lalang, pada ruko-ruko di belakang yang tertib berjejeran, dan pada pejalan kaki di tengah canda dengan seorang kawan, aku tersesap dalam pikiran. Sedikit memaknai memakai hati, entah kapan aku lupa "melihat" dunia ini. Aku terlalu sibuk dengan hidupku ini.

Kini langkahku telah membawaku pada sebuah jalan sempit. Sebuah gang yang basah seperti disapa hujan sebentar. Ah, tak lama lagi aku sampai di rumah. Aku tersenyum, menyampaikan salam takzim, salam paling sopan. "Sepertinya kita akan segera berpisah, pulang. Kembali ke rumah masing-masing". Aku menyukainya. Semoga esok aku bisa berlama-lama dengannya.

Makassar, 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, kasi komentar, saran, atau kritik yah :)

 

Copyright © Garis Satu Kata Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger