Selasa, 27 Agustus 2013

Aku Ingin Lari...

4 komentar
...
"Terkadang aku merasa kebahagiaan ini milik dunia, bukannya milikku..."

***

Wuuuussshhhh. Terdengar jelas suara dengung di kedua telingaku. Angin itu seperti menyeruak masuk di celah-celah helm yang kupakai ini. Ia seakan memburu, memenuhi pendengaranku. Kupacu sekali lagi motor yang kukendarai. Pada speedometer kulihat jelas, jarumnya menunjuk ke angka 100. Aku tak peduli lagi. Kusalip beberapa mobil di depanku. Satu persatu motorpun aku lambung. Badanku terasa mengawang, menghantam angin yang seakan ingin menerbangkanku. Aku tercekat, menahan napas. Aku hampir terhimpit di antara di antara dua truk besar yang sedang melaju. Aku menoleh ke belakang. Sekilas kulihat sopir truk itu menunjuk-nunjuk ke arahku. Mulutnya terbuka seperti mengumpatku. Aku tak peduli. Kini, pikiranku sangat kacau. Aku ingin berteriak. Aku ingin lari. Ya, aku ingin lari dari kehidupan dan kenyataan ini. Kata-kata yang mereka ucapkan tadi masih sangat jelas terekam di otakku. Bahkan dari bibir manisnya, aku tak menyangka. Aku tahu. Aku sadar. Karena sepertinya kebahagiaan bukanlah milik orang jelek seperti diriku ini. 

***
Read full post »

Sabtu, 10 Agustus 2013

Resensi - Aropy

4 komentar
Judul : Aropy (Berbanggalah Jadi Cewek Limited Edition!)
Penulis : Sayfullan
Penerbit : PING!!! (Diva Press)
Terbit : Juni 2013
Halaman : 184 hlm
Harga : Rp. 30.000
ISBN : 978-602-7933-79-8

SINOPSIS

Aropy, sebut saja dia cewek absurb ogah latah tren mode. Dia pun dapat julukan "Makhluk Aneh dari Planet Mars" dari temen-temennya yang super rese'. Tapi yaa, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Semua itu nggak membuat dia patah semangat jadi seorang penyiar radio plus desainer keren yang sekolah di Paris.

Kalau soal cinta, nggak jauh-jauh dari kata ABSURD. Ya gitu deh, Niko yang katanya playboy, di hadapan Aropy jadi bukan siapa-siapa, bahkan dia dikerjain abis-abisan ampe pingin tobat jadi playboy. Nah, diapain aja coba ama si Aropy dan apa iya mereka jadian tapi LDR-an?

*****

Berbanggalah jadi cewek limited edition!


Remaja adalah masa yang paling berwarna dalam hidup. Suka, duka, benci, gokil, persahabatan, selisih dikit terus marah-marahan, sampai belajar bareng senantiasa memberikan kesan tersendiri pada masa transisi tersebut. Kehidupan remaja yang identik dengan kehidupan masa sekolah memberikan sebuah "cita rasa" khas dalam guratan kisah hidup masing-masing individu.

Tak lupa, cinta juga menghiasi masa-masa yang tak pernah terlupa ini.  Malu-malu tapi mau, dari temen berubah jadi pacar, yang terus berlanjut jadi sayang-sayangan, ya begitulah indahnya saat kata cinta  untuk pertama kali menyapa anak manusia yang mulai menyukai lawan jenisnya. Tapi apakah cinta masa remaja punya keunikan tersendiri? Mungkin keunikan dari orang yang berkisah cinta di sekolah? Kira-kira, seperti itulah tema kisah yang ingin diangkat Sayfullan dalam novelnya kali ini.

Novel ini bercerita tentang kisah Aropy, seorang remaja penyiar radio sekolah yang gemar make over baju semaunya dengan selera yang "beda". Buktinya saja, semua pakaian pembantu mamanya jadi sasaran bakat gokilnya itu. Ia juga termasuk remaja yang punya percaya diri tinggi meskipun terkadang terlalu kepedean dan sok artis sih. Bagaimana tidak, bagaimana bisa seorang remaja perempuan dengan badan semok, jidat selebar lapangan golf dan betis sebesar kaki gajah berjalan bak seorang model di atas karpet merah kalau bukan karena dia punya rasa percaya diri setinggi langit.

Kisah Aropy benar-benar dimulai saat Niko, cowok playboy di sekolahnya, mulai mengejar dirinya. Saat itu Niko sedang gundah dengan perasaannya sendiri terhadap Kayla, pacar kakaknya, Rano. Ia merasa hidupnya tidak berwarna dan ia mulai bosan dengan rutinitasnya. Entah kesambet setan dari mana, ia menyetujui saran dari Pepe, sahabat karibnya, untuk mengejar Aropy.

Akan tetapi, pengejaran terhadap Aropy tidak semudah yang Niko kira. Ia harus berhadapan dengan tantangan dari cewek itu yang tak lain ternyata telah bekerja sama dengan salah satu mantan Niko, Lea, untuk membuat cowok ganteng itu jera. Namun, apa yang terjadi? Atmosfer perasaan di antara mereka berubah. Apakah Niko jadi kecantol beneran sama Aropy? Konflik dan cerita apa saja yang mewarnai cerita mereka? Gimana sih cerita lengkap cewek semok dengan cowok super ganteng itu? Cek langsung di novel Aropy yah.

Sebagai pembaca, Well, I definitely had so much fun reading this book. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, ceritanya sederhana, namun tampil secara menarik. Gaya bahasa yang didukung dengan pemakaian diksi yang terkesan "gaul" membuat novel ini tidak terkesan boring. Hal ini saya rasakan, saya menghabiskan membaca novel ini kurang dari 3 jam. Penggambaran cerita yang sangat pas, kesan dan setting (seperti di kantin sekolah, ruang lab bahasa atau radio sekolah) yang banyak ditumbulkan penulis membuat pembaca seakan bernostalgia dengan kehidupan remajanya. Nilai plus lainnya, penulis dapat dengan mudahnya merangsang saraf-saraf tawa pembaca di beberapa bagian cerita dengan adanya percakapan yang nuansa humornya overdosis pada tokoh-tokoh dalam cerita.

Yang membuat novel ini asyik dan beda dengan novel-novel remaja lainnya adalah pemunculan tokoh utama yang unik. Ketika banyak novel menampilkan tokoh-tokoh utama dalam ceritanya dengan deskripsi yang memiliki tubuh tinggi, cantik, manis, dan yang serba indah, novel ini justru tampil sebaliknya. Anti-mainstream mungkin sepenggal kata yang tepat. Hadirnya tokoh utama, Aropy, yang dideskripsikan sebagai cewek gemuk, memiliki jidat jenong, betis gede, tapi punya rasa percaya diri tinggi, membuat pembaca menilai bahwa novel dengan tebal 184 halaman ini punya salah satu ciri inovasi tersendiri. Penulis seakan sadar dan ingin menyentuh fenomena dan dinamika unik dalam kehidupan remaja masa kini.

Cover yang eye catching juga mempercantik tampilan novel ini. Sebagai pembaca, saya sempat menduga bahwa novel ini bersetting di Paris, karena ada gambar Menara Eiffel terpampang cantik di depan. Eh, ternyata dugaan saya salah, hehe. Alur cerita yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Penulis menyajikan cerita dengan apik sehingga alur cerita terasa mengalir. Penggambaran tokoh terkesan simple tapi tetap memukau. Belum lagi ditambah dengan penghadiran konflik yang tak terduga-duga, seperti saat Kayla memperkenalkan Aropy di depan orang tua Niko yang membuat cowok ganteng itu malu dan merah padam, membuat novel ini menjadi semakin menarik. Banyak kutipan novel ini yang menarik dan sarat akan makna, contohnya nih:

[...] PD aja dengan loe yang apa adanya, dengan style dan ciri khas loe. Pasti kecantikan dari dalam diri bakal terpancar. Yang penting percaya diri dan nyaman! (hlm. 18).
[...] Kalau mau jadi cewek limited edition. loe wajib bisa setia. Itu yang paling penting (hlm. 19).
Bukankah cinta itu membebaskan? Tidak mengikat? Asal Kayla bahagia, loe pasti juga akan bahagia! (hlm. 139)

Ada sedikit hal yang membuat saya sebagai pembaca menjadi bertanya-tanya. Saya merasa bingung dengan perubahan perasaan Aropy kepada Niko saat Aropy berusaha mengerjainya dengan menyuruh Niko naik ke atas loteng. Menurut saya Aropy terkesan "tiba-tiba" berubah pikiran menjadi baik. Padahal di awal jelas Aropy ingin balas dendam kepada Niko. Saya bingung, mengapa ia berubah sedemikian drastis menjadi baik. Penulis seharusnya lebih mengeksplore konflik internal diri Aropy saat itu sehingga ceritanya akan lebih berkesan.

Sebagai seorang pembaca saya merasa sangat kecewa setelah membaca novel ini untuk kali keduanya. Masih banyak typo saya temukan dalam novel ini. Sebagai contoh; pada halaman 6 baris keempat dari atas, kata "menanhan" seharusnya ditulis "menahan". Pada halaman 25 baris kesebelas dari atas, kata "diaminkan" seharusnya ditulis "dimainkan". Pada halaman 26 baris keenam dari bawah, kata "bias" seharusnya ditulis "bisa". Pada halaman 27 baris keempat dari bawah, kata "piker" seharusnya ditulis "pikir".

Ada juga penulisan yang berdempet seperti pada halaman 16 baris kelima dari bawah (...cewek yang perlu dihindaripara cowok). Saya juga sempat bertanya-tanya mengapa penulis menulis kata "absurd" tercetak miring pada halaman 65 sedangkan pada halaman 10 kata tersebut tidak tercetak miring. Jujur, ini memang sepele tapi sebagai pembaca, hal ini mengganggu. Penulis seharusnya teliti dan konsisten dalam penulisan ejaan.

Walaupun ini adalah novel teenlit tapi bukan berarti novel ini hanya bercerita tentang cinta saja. Banyak pesan yang sebenarnya ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Lewat karakter Aropy penulis seakan menyadarkan kita bahwa kita seharusnya bangga dengan diri kita sendiri. Sudah sepatutnya kita bersyukur terhadap tubuh yang kita miliki. Penulis juga mengajarkan bahwa kita sudah sepatutnya percaya diri akan diri kita sendiri karena manusia memang dilahirkan dengan segala kekurangan, kelebihan dan keunikkannya.

Lewat karakter Aropy penulis juga membuat kita sadar bahwa kita tidak perlu menjadi siapa-siapa untuk membuktikan diri kita. Kita cukup percaya dengan apa yang ada pada diri kita dan nyamanlah dengan keadaan itu. Keunikan masing-masing individu itu sebenarnya sangat artistik. Itulah anugerah dari YME kepada kita makhluk-Nya, bukti bahwa sebenarnya tiap orang itu "indah" dengan segala apa yang dimilikinya.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan dalam novel ini, novel ini sangat patut dibaca terutama untuk para remaja. Novel ini juga cocok sebagai teman yang sangat cocok untuk dibaca oleh para dewasa muda yang mungkin ingin bernostalgia dengan kehidupan sekolahnya dulu. Kesan ringan yang ditimbulkan penulisnya melalui tokoh dalam cerita akan membuat anda melihat kembali apa sebenarnya sisi unik dari diri anda.
Akhir kata, 3,5 of 5 star for Aropy by Sayfullan.
Read full post »

Minggu, 04 Agustus 2013

#coretanhidup : Tips Biar Gak Kalap Belanja Buku

8 komentar
Haloha, selamat pagi semesta :)

Kemarin saya sudah posting tulisan yang sedikit menyinggung tentang fenomena "kalap belanja buku" (read : penyakit baru saya), hahaha. Kali ini saya mau share beberapa tips atau ulasan yang menurut saya kece banget buat teman sekalian yang kebetulan mengalami fenomena ini. Berikut beberapa tips dan ulasan sebelum berbelanja buku, biar gak kalap...

1. Sadar! Luruskan Niat

Niat itu penting lho :)
Hahaha, kedengaran aneh banget ya? Ya, tapi itu memang benar. Perlu banyak kelapangan hati untuk menerima kondisi kita yang sebenarnya (eehh, ini kok jadi gini yah?). Jika ingin mengubah sesuatu yang ada dalam diri kita, entah itu kebiasaan, tingkah laku, ataupun pola hidup, pertama-tama kita harus sadar dulu dong, hehehe. Kita gak bakalan benar-benar bisa berubah, kalau kita sendiri masih ragu apakah kita benar ingin mengubah hal yang ada dalam diri kita atau tidak. Point pentingnya, kamu harus tahu kalau kamu memang benar ingin berubah.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah sadar diri. Saya punya cara unik untuk tips yang satu ini. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah tatap wajahmu di cermin kemudian buka dompet kamu perlahan, lihatlah perlahan ke dalam dompetmu itu. Setelah melihat dengan seksama, menerawang ke segala sisi dompetmu, lihat kembali ke cermin, perhatikan ekspresimu :D. Kalau ceria, berarti aman...kalau cemberut, berarti warning, hati-hati belanjanya yah :D...dan kalau meringis #eh coba periksa jempol kaki kamu, siapa tau kejepit meja rias, hahaha.

Kadang kala kita sering lupa ketika berbelanja buku, terutama saya. Dengan sadar terhadap kondisi keuangan (read: dompet) kita, maka kita akan lebih awas dalam berbelanja buku.


2. Tentukan Budget

Ini contoh aja ya :D
Penyesuaian keinginan berbelanja buku dengan kemampuan keuangan yang kita miliki itu penting. Jika memang benar teman-teman, termasuk saya, punya kebiasaan yang rutin untuk berbelanja buku setiap bulan, maka menyediakan anggaran untuk kebiasaan itu menjadi hal yang sudah seharusnya dilakukan. Hal ini mungkin lebih ke arah manajemen keuangan kita sih, tapi ini ada kaitannya dengan fenomena "kalap buku".

Dengan membuat sebuah anggaran belanja besarnya tiap bulan, kita akan bisa melihat secara jelas berapa anggaran tiap kebutuhan kita. Konsistensi kita dilihat ketika kita berpegang teguh dengan apa yang telah kita tulis dalam anggaran sebelumnya. Kaitannya dengan fenomena "kalap buku" mana? Kita bisa ambil contoh seperti ini, katakan saja kita menyisihkan sebesar 150 ribu rupiah untuk membeli buku baru bulan Agustus. Mau tak mau kita hanya punya uang sebesar itu untuk beli buku baru. Jika kita menggunakan lebih, alhasil akan berimbas pada keperluan yang lain. Dengan menentukan budget belanja buku baru kita jadi lebih mudah menyesuaikan dengan mana buku yang bisa dibeli sesuai budget tersebut dan jumlah buku yang dapat dibeli.


3. List Itu Penting, Prioritas :)

Sebelum berbelanja buku, ada baiknya kita duduk dulu sebentar memikirkan buku apa yang ingin kita beli. Jika ingatan tak mampu menampung banyaknya judul buku yang ingin dibeli, ambil secarik kertas kemudian buatlah daftar / list buku-buku tersebut. Hal ini memberikan kemudahan bagi kita pastinya agar lebih mengefisiensikan waktu jalan ke toko buku, menentukan besar pengeluaran, dan menyesuaikan dengan keuangan kita. Hal ini pula juga menghindarkan kita dalam berpikir-pikir dalam memilih mana buku yang ingin dibeli, tentunya untuk menghindari "godaan" dari buku-buku baru yang lainnya itu.

Dengan adanya list atau daftar buku yang ingin dibeli, ini menunjukkan prioritas mana yang lebih dibutuhkan dan diinginkan. Secara tidak langsung kita dengan tidak sadar mensugesti diri kita agar tidak mengikuti kebiasaan "lapar mata" dalam melihat novel-novel baru.

Jika hal ini teratur dilakukan, pastinya penyakit kalap saat belanja buku dapat diminimalisir. Jangka panjang, dengan membuat sebuah list buku (sebelum belanja) atau kebutuhan lainnya juga mengajarkan kita untuk hidup hemat dan teratur, sadar akan kebutuhan.

Sebelum belanja buku, buat list dulu yuk :)

Yah, membuat list sebelum berbelanja buku adalah salah satu cara yang tepat dalam mengontrol kalapnya dalam belanja :D.


4. Tahan Diri Dong! Jangan tergoda!


Jangan pada laper mata kalau liat yang beginian yah :D
Sumber gambar disini

Terkadang ketika kita berusaha untuk melakukan sesuatu yang sangat penting tak disangka banyak godaan dan cobaan datang. Sama seperti kasus ini. Saat kita mau konsisten gak pengen kalap pas belanja buku terkadang kita khilaf. Melihat banyaknya buku baru banyak dipampang di toko buku, siapa sih bookaholic yg tahan.

Oleh karena itu kita harus kembali melihat ke awal. Kita harus konsisten dengan diri kita, harus kontrol diri terhadap "godaan". Jika tidak, semua yang akan direncanakan dan dilakukan akan sia-sia. Harus ada kesadaran dan kemampuan serta kemauan untuk menekan penyakit "lapar mata", hehehe.


5. Bawa Uang Secukupnya

Hal ini juga bisa menjadi salah satu trik yang unik. Jika kita membawa uang yang cukup atau dengan kata lain tidak terlalu banyak maka kemungkinan kita untuk membelanjakan buku yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan saat itu akan menjadi lebih kecil.


6. Datang Saat Diskon

Datang pada saat diskon adalah surga bagi para pecinta belanja buku. Ini bisa jadi sebuah trik untuk mengakali kebiasaan kita yang "kalap saat belanja buku" agar keuangan kita gak kebobolan saat belanja. Disamping hemat, dengan adanya diskon bisa nambah banyak buku yang bisa dibeli kan? Bisa dibayangkan gak kalau misalkan kita sudah menentukan budget belanja buku kita bulan ini sebesar 200 ribu rupiah untuk 4 buku. Tapi kalau kita datang pas diskon kan bisa dapat 5-6 buku kan? Asyik kan? Hehehe.

Special Price. Sumber gambar disini

Diskon. Sumber gambar disini


Itu sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat yah.


#coretanhidup
Read full post »
 

Copyright © Garis Satu Kata Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger