Jika ada yang bertanya mengapa aku tak bisa berhenti memandangnya, aku hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya. Jika ada yang bertanya mengapa aku tak pernah bisa berhenti memikirnya,−sekali lagi−aku hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya. Dan jika ada yang bertanya mengapa aku menyukainya, maka aku hanya bisa diam, tersenyum dan kemudian malu dengan sendirinya.
Tuhan memang selalu punya rahasia dalam tiap kisah yang sengaja Dia tuliskan. Kadang rahasia itulah yang membuatku bertanya−tentang−bagaimana kerja semesta mempertemukan sepasang manusia. Apakah sebenarnya semesta diperintah langsung oleh pencipta-Nya ataukah itulah−sudah menjadi "hukum"−keistimewaan alam yang selalu punya napas pada segala yang bernama cinta?
Sebab dengan semua rahasia itu, aku tak tahu menahu dan tak pernah mengerti.
Aku tak tahu bagaimana awal perasaan−ini−bermula. Ada yang mengaku menemukan dan menyiratkannya dalam puisi dan prosa. Saling menjalin ikatan dan berpelukan sayang pada rangkaian tanda dan aksara. Merekalah yang bersaksi bahwa cinta bisa dipertemukan dalam diam dan oleh kata-kata.
Aku juga tak pernah tahu makna dari tatapan mata. Ada yang mengatakan bahwa mereka dapat berbicara, menyapa bahkan saling menyampaikan rasa. Mungkin inilah yang dibenarkan oleh sebagian lelaki−pemalu. Waktu terasa berhenti−akui mereka. Sosok yang menemukan cinta hanya dalam pandangan pertama.
Tak pernah pula kupahami apa arti dari kata "suka". Aku hanya bisa menerka-nerka maksudnya−melalui hati dan mata. Dari mereka berdua yang berpegangan tangan dan saling bercumbu mesra. Dari mereka yang saling bertatapan, kemudian berbicara tentang masa depan dan masa-masa tuanya.
Akan tetapi, kemudian, aku mulai menemukan keterkaitan di antara mereka. Awal rasa, tatapan mata, dan perasaan suka ialah sebuah paket yang tak bisa dipisahkan. Ketiganya adalah sebuah konsekuensi sebab akibat yang saling berkaitan. Karena semua−sekali lagi−manusia merasakan dan membenarkannya. Sudah menjadi hukumNya,−karena−semua manusia pasti pernah jatuh cinta.
Dan ketika aku mulai−sadar−merasakan keindahan bertukar kata dan kerinduan untuk saling menatap mata, aku tahu. Tuhan menyimpan rahasia bukan untuk disembunyikan tetapi untuk dijelaskan. Dan Tuhan tahu kapan−tepatnya−rahasia itu harus terbuka. Dan begitu adanya−hukumNya−saat kita tahu bahwa kitalah sepasang rahasia itu, kita sadar baha Tuhan begitu romantisnya.
Membuka sebuah rahasia,
...dan menutupnya dengan penjelasan yang indah.
garissatukata
Read full post »
Tuhan memang selalu punya rahasia dalam tiap kisah yang sengaja Dia tuliskan. Kadang rahasia itulah yang membuatku bertanya−tentang−bagaimana kerja semesta mempertemukan sepasang manusia. Apakah sebenarnya semesta diperintah langsung oleh pencipta-Nya ataukah itulah−sudah menjadi "hukum"−keistimewaan alam yang selalu punya napas pada segala yang bernama cinta?
Sebab dengan semua rahasia itu, aku tak tahu menahu dan tak pernah mengerti.
Aku tak tahu bagaimana awal perasaan−ini−bermula. Ada yang mengaku menemukan dan menyiratkannya dalam puisi dan prosa. Saling menjalin ikatan dan berpelukan sayang pada rangkaian tanda dan aksara. Merekalah yang bersaksi bahwa cinta bisa dipertemukan dalam diam dan oleh kata-kata.
Aku juga tak pernah tahu makna dari tatapan mata. Ada yang mengatakan bahwa mereka dapat berbicara, menyapa bahkan saling menyampaikan rasa. Mungkin inilah yang dibenarkan oleh sebagian lelaki−pemalu. Waktu terasa berhenti−akui mereka. Sosok yang menemukan cinta hanya dalam pandangan pertama.
Tak pernah pula kupahami apa arti dari kata "suka". Aku hanya bisa menerka-nerka maksudnya−melalui hati dan mata. Dari mereka berdua yang berpegangan tangan dan saling bercumbu mesra. Dari mereka yang saling bertatapan, kemudian berbicara tentang masa depan dan masa-masa tuanya.
Akan tetapi, kemudian, aku mulai menemukan keterkaitan di antara mereka. Awal rasa, tatapan mata, dan perasaan suka ialah sebuah paket yang tak bisa dipisahkan. Ketiganya adalah sebuah konsekuensi sebab akibat yang saling berkaitan. Karena semua−sekali lagi−manusia merasakan dan membenarkannya. Sudah menjadi hukumNya,−karena−semua manusia pasti pernah jatuh cinta.
Dan ketika aku mulai−sadar−merasakan keindahan bertukar kata dan kerinduan untuk saling menatap mata, aku tahu. Tuhan menyimpan rahasia bukan untuk disembunyikan tetapi untuk dijelaskan. Dan Tuhan tahu kapan−tepatnya−rahasia itu harus terbuka. Dan begitu adanya−hukumNya−saat kita tahu bahwa kitalah sepasang rahasia itu, kita sadar baha Tuhan begitu romantisnya.
Membuka sebuah rahasia,
...dan menutupnya dengan penjelasan yang indah.
garissatukata