Minggu, 13 April 2014

Surat, Rinduku Bercerita. Sebuah Cerita yang Sebenarnya (3)

0 komentar
Dear Ziy, Sebenarnya aku tidak tahu dimana keterkaitan antara kamu dan dirinya. Kamu seorang sahabat yang hanya ingin bersajak ria, dia adalah rahim dari sajak-sajakku. Dia sosok inspirasiku. Maklumilah ketidakjelasan hubungan ini, sahabat. Sesungguhnya aku hanya sedang sakit, pusing dan egois sendiri....
Read full post »

Surat, Rinduku Bercerita. Sebuah Cerita yang Sebenarnya (2)

0 komentar
Dear Ziy, Izinkan aku bercerita sebentar. Kamu tahu apa yang selalu dirahasiakan dari rindu diam-diam? Senyum yang lahir dari kesendirian, senyum yang lahir dari imajinasi, dan senyum yang lahir malu, mungkin itu sebagian dari mereka. Berbagi ruang dengan tatap dibalik pundak kegelapan, sapaan canggung,...
Read full post »

Sabtu, 12 April 2014

Surat, Rinduku Bercerita. Sebuah Cerita yang Sebenarnya (1)

0 komentar
Dear, Ziy Maaf aku tak bisa menepati janji. Tak bisa secepat mungkin membuat merpati balasan dari merpatimu yang datang di jendelaku. Tak bisa jua merangkai bunga rindu dari sajak-sajak yang saling mencinta, yang digoreskan tinta kita. Tak pernahkah kalau kamu berpikir bahwa kiranya kita adalah sepasang...
Read full post »

Jumat, 04 April 2014

Surat Kedua: Muramku Kebodohanku

0 komentar
Dear Ziy, Terima kasih atas segala bentuk kepedulian dan perhatian yang selalu kamu curahkan tulus padaku. Aku sangat bersyukur memiliki sosok-sosok hangat seperti kamu. Sosok yang kerap menjengkal tiap kata dan tanda baca untuk sekadar mencari segaris lengkung pelangi di bibir para penyimpan...
Read full post »
 

Copyright © 2025 Garis Satu Kata Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger